TIDAK
BISA TIDUR DAN CARA MENGATASINYA
Dalam
hal ini seorang ahli ilmu jiwa dan
sekaligus sebagai dokter penyakit fisik mengatakan bahwa orang yang sukar tidur
itu disebabkan adanya kebiasaan untuk merasakan adanya ketegangan yang tinggi
pada urat-urat syaraf.
Narciso
Irala mengemukakan pendapatnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tidur,
Ia menegaskan sebagai berikut :
Hal-hal yang berhubungan dengan tidur
adalah :
Ø Pertama, satu jam istirahat yang pulas
berfaedah dari pada dua jam tidur gelisah atau penuh impian.
Ø Kedua, lima jam tidur dapat memulihkan
keletihan kerja sehari.
Ø Ketiga, meskipun anda sama sekali tidak
tidur pulas, tetapi jika anda berbaring di tempat tidur dengan santai dan
relaks, dengan pikiran yang benar-benar istirahat atau dalam keadaan reseptif,
anda juga dapat beristirahat hampir sempurna.
Cara menanggulangi gangguan sulit untuk
bisa tidur menurut Lewis Delmage :
Pertama,
sebelum kita tidur hendaknya kita bersikap tenang,mengontrol pikiran dan syaraf
selama 20 menit dengan melakukan suatu tindakan sengaja dan sadar serta
tanggapan yang jelas. Hal ini maksudnya
untuk mengahalangi ingatan atau gagasan sampingan datang kembali merangsang
urat syaraf kita. 20 menit sudah cukup intuk menenangkan diri kita dari
rangsangan-rangsangam itu. Oleh karena kegelisahan menghadapi ujian yang akan
datang, misalnya, membuat seorang mahasiswa semalam-malaman tidak bisa tidur.
Maka untuk menghilangkan kegelisahan itu, buatlah tanggapan sadar, maka kita
akan dapat tidur pulas dalam lima atau 10 menit kemudian.
Kedua,
dengan jalan mengurangi pikiran yang memukau atau beruntun. Maksudnya, bahwa
pada waktu kita berada pada tempat tidur atau sebelumnya, coba usirlah pikiran
yang terlalu memukai atau putuskanlah gagasan-gagasan yang beruntun dengan bersikap
reseptip.
Ketiga,
jauhkanlah perasaan takut tentang tidak bisa tidur selama beberapa malam, maka
pada malam-malam selanjutnya anda selalu dihantui perasaan takut tidak akan
bisa tidur. Meskipun dalam hati tetap menolak. Pernafasan rasanya tidak bebas
dan tidak dalam. Otot- otot juga beristirahat tidak sempurna, mencemaskan dan
ketakutan ini dapat memperbudak anda.
Jangan
tidur selama waktu-waktu tertentu. Misalnya satu atau dua jam. Bila niat kita
sungguh-sungguh akan segera, dan kecemasan kita tersembunyi akan hilang dengan
sendirinya. Pernafasan yang sebelumnya sengal, kini semakin normal dan lega.
Sekali ketakutan tidak dapat tidur sudah di halaukan, maka daya syaraf
simpatetis pun dikurangi, dan kita akan merasakan suatu kantuk yang sungguh-sungguh
mulai timbul.
Cara
keempat ialah mengurangi keributan yang mengganggu. Bila merasa terganggu oleh
suara ribut atau gaduh, misalnya kawan yang ngorok, detik jam tembok atau pesawat CB tetangga, ingatlah
bahwa keributan itu bukan sebab tetapi hanya satu syarat atau faktor gangguan
tidur. Karena kita juga dapat tidur dialam kereta yang bersuara bergemuruh. Adapun
sebab-sebab yang langsung sebenarnya adalah pikiran yang ditimbulkan suara
gaduh itu yang menjadikan kita jengkel, tidak sabar dan cemas sehingga tidak
bisa tidur. Satu obat yang mujarab ialah kita menanggap yang suka rela terhadap
suara itu, tanpa membuat asosiasi dengan pikiran-pikiran lainnya. Dengan
demikian indera pendengaran kita akan menerima suara itu sebagai satu hal yang
biasa.
Kemudian
yang terakhir, Delmage memberi nasehat sebagai berikut, bahwa sebelum tidur
hendaknya kita bersikap tenang dan menguasai diri bila ada suatu ketegangan
atau rangsangan hebat. Kedua, pada saat-saat pergi tidur, dengan sadar kita
harus mengistirahatkan otot-otot mata, anggota badan, dahi, leher dan mulut.
Tariklah nafas dengan teratur dalam- alam dan bersikaplah seperti orang yang
benar-benar telah tidur, perhatikanlah pernafasan kita tanpa harus memikirkan
yang lain. Dan sesudah tidur kita tidak
diperbolehkan menekankan pentingnya tidur. Pelajarilah bagaimana memanfaatkan istirahat dan tidur mental itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar