Senin, 29 Desember 2014

Analisis Kasus Berdasarkan Teori Albert Ellis



Jupiter Fortissimo, Lepas Dari Hubungan Sesama Jenis

 Mon November 1st, 2010
 
Sejak kecil Jupiter Fortissimo telah di tinggalkan ayah-nya tercinta. Dibesarkan oleh ibunya yang berperan sebagai orangtua tunggal, membuat Jupiter kehilangan perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Bahkan tanpa sepengetahuan ibunya, Jupiter yang saat itu masih berumur sekitar 7 atau 8 tahun mengalami pelecehan dari seorang pria dewasa. Dia seorang pria dewasa yang tinggal di rumah, yang menjaga kami. Saat itu saya mungkin sekitar 7-8 tahun. Saya ngga tahu dia punya penyakit apa, saya ngga tahu apa yang dia rasakan, mungkin dia mengalami masalah dengan kehidupan pribadinya bersama wanita, tapi yang jelas saya adalah korban yang dilecehkan oleh dia.
Ketika ia memulai karirnya di dunia entertaiment, Jupiter masuk dari foto model. Sukses di dunia model, Jupiter memulai debutnya di dunia sinetron. Wajah dan kemampuannya berakting disambut baik oleh masyarakat, hal ini membuatnya menuai kesuksesan. Tahun 2000 hingga 2004 menjadi masa-masa keemasan bagi Jupiter, namun hal itu tidak bisa mengisi kekosongan yang ada di hatinya.
Ternyata gambar diri yang rusak akibat kejadian di masa kecil itu membuat saya pernah berhubungan sesama jenis, dan juga terjun melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis juga. Hari-harinya di isi dengan mengkonsumsi obat bius, minuman keras, disko dan juga seks bebas. Karena hal itu karirnya pun mulai digoncang, bahkan beberapa production house menolak untuk menggunakannya lagi. Waktu itu masih menggunakan narkoba, setiap selesai shooting langsung ke disko dan sering tidur di lokasi shooting, datang terlambat dan acting jadi biasa-biasa saja, jadi omongan dimana-mana. Hingga akhirnya beberapa PH yang memperkerjakan saya jadi tidak mau pakai saya lagi," demikian Jupiter menceritakan keterpurukannya saat itu. Hingga suatu malam, akibat menggunakan obat bius terlalu banyak Jupiter mengalami over dosis. Di dalam sebuah taxi, Jupiter yang ditemani teman wanitanya merasa bahwa kematian sudah begitu dekat. "Waktu itu mau nafas saja sudah ngga bisa. Saya bilang, "gua ilang nih.. gua sedih, gua mau mati nih..".
Saat itu Jupiter sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Maut yang membayanginya membuatnya begitu ketakutan. Ia hanya bisa menangis. Saat masa-masa kritis itu, tiba-tiba sebuah lagu muncul di pikirannya dan seperti ada sebuah kekuatan dari mulutnya mulai mengalun lagu itu. Saat itu keluar pujian, "Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu…" Lagu itu muncul karena dulu saya nyanyikan saat sekolah minggu. Dalam kondisi setengah sadar, Jupiter menyanyikan lagu itu di pelukan teman wanitanya yang juga ketakutan melihat kondisi Jupiter. Tapi di pagi harinya, Jupiter mendapati dirinya masih hidup. Di saat itulah ia sadar ada sesuatu yang Tuhan ubah dalam hidupnya. Yang pertama yaitu berhenti narkoba. Saat itu berhenti karena ada suatu penyakit, yaitu penyempitan pembuluh saraf. Sekarang sudah sembuh. Saya juga berhenti merokok dan minuman keras. Kecenderungan ketertarikan kepada sesama jenis itu juga hilang. Hal itu terjadi karena saya sudah mengampuni orang yang melecehkan saya. Saya juga mengampuni papa saya, orang-orang yang menyakiti saya juga saya ampuni.
Jupiter menyadari bahwa ia telah menyakiti hati Tuhan dengan apa yang ia perbuat selama ini, namun Tuhan Yesus begitu mengasihinya sehingga Tuhan memulihkan hidupnya kembali."Tuhan aku serahkan hidupku sepenuhnya, karena aku tahu harusnya aku sudah mati dari dulu. Jadi apapun yang aku lakukan sekarang adalah bukti dari cinta kasihku pada Tuhan, ungkap Jupiter menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 1 November 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

 ALBERT ELLIS
 
Albert Ellis lahir di Pittsburgh, pada 27 september 1913 dan meninggal pada 24 juli 2007 pada umur 93 tahun. Beliau merupakan seorang psikolog Amerika, yang menulis buku berjudul How to Live with a Neurotic.
Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Teori Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan singkatan ABCDE:
Ø  Activating experiences mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Pengalaman-pengalaman seperti kesulitan keluarga, kendala pekerjaan, trauma masa kecil, perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan hal-hal lain yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Peristiwa yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain.
Ø  Beliefs  mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber ketidakbahagiaan. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, dan bijaksana.Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal,dan cenderung emosional.
Ø  Consequence yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang keliru.
Ø  Dispute merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan oleh seorang terapis agar kliennya dapat menikmati dampak.
Ø  Effects psikologis positif dari keyakinan yang rasional.
Ellis juga menyebutkan dua belas ide irasional yang menyebabkan dan memperparah neurosis:
1.      Ide bahwa setiap orang dewasa pasti merasa ingin dicintai orang lain atas segala yang ia lakukan, bukannya gagasan yang memfokuskan perhatian pada apa yang dia lakukan demi mencapai tujuan-tujuan praktis demi kepentingan orang lain, atau gagasan untuk mencintai orang lain ketimbang selalu menuntut cinta dari orang lain.
2.      Ide bahwa ada tindakan-tindakan tertentu yang buruk dan merusak pelakunya harus dikecam karena tidak tahu malu, bukannya gagasan bahwa tindakan tertentu ada yang merugikan diri sendiri.
3.      Ide bahwa dunia akan kiamat jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan rencana, bukannya gagasan bahwa walaupun sesuatu berjalan tidak sesuai keinginan, namun akan lebih baik jika kita berusaha mengubah atau mengatur kondisi buruk tersebut sedemikian rupa sehingga setelah itu besar kemungkinan akan berhasil mengatasi segala kesulitan.
4.      Ide bahwa hal-hal yang membuat manusia menderita pasti datang dari luar dan ditimpakan pada diri kita oleh orang lain, bukannya gagasan bahwa sikap neurotik itu disebabkan oleh pandangan-pandangan kita sendiri akibat kondisi yang tidak menguntungkan di sekeliling kita.
5.      Ide jika satu hal sangat menakutkan atau berbahaya, maka kita seharusnya sangat terobsesi dengan hal itu, bukannya gagasan bahwa kita seharusnya dengan tabah menghadapi keadaan itu dan memandangnya sebagai bukan akhir dari segala-galanya.
6.      Ide bahwa lebih mudah menghindar dari kesulitan hidup dan tanggung jawab ketimbang berusaha menghadapi dan menaklukkannya, bukannya berpegang pada gagasan bahwa jalan yang mudah pada akhirnya akan menyusahkan diri sendiri
7.      Ide bahwa kita membutuhkan sesuatu yang lebih kuat atau lebih besar dari diri kita sendiri yang dapat dijadikan pegangan, bukannya gagasan bahwa lebih baik berpikir dan bertindak sesuai kehendak sendiri dengan apapun resikonya
8.      Ide bahwa kita harus selalu punya kemampuan dan kecerdasan serta selalu berhasil mengelolalnya dengan baik, bukannya gagasan bahwa lebih baik bertindak sesuai dengan kemampuan ketimbang hanya punya keinginan melakukan hal terbaik dan tidak mau menerima kenyataan bahwa diri kita adalah makhluk yang tidak sempurna dan pasti melakukan kesalahan.
9.      Ide bahwa ketika suatu peristiwa besar terjadi, peristiwa tersebut pasti berbekas dan mempengaruhi kehidupan kita selamanya, bukannya gagasan bahwa apa yang terjadi di masa lalu mesti dijadikan pelajaran buat hari ini dan masa yang akan datang, serta tidak terlalu terpaku dengan peristiwa masa lalu.
10.  Ide bahwa kita harus mampu mengatur sesuatu dengan baik sebagai pengganti dari gagasan bahwa dunia ini penuh dengan kemungkinan-kemungkinan tak terduga dan kita tetap bisa menjalani kehidupan dengan segala kemungkinan ini
11.  Ide bahwa kebahagiaan bisa dicapai dengan bakat alami yang ada dalam diri seseorang sejak lahir dan kebahagiaan itu ditujukan untuk diri sendiri, bukannya gagasan bahwa keinginan kita untuk bahagia ditentukan oleh kemauan kita mencapai tujuan secara kreatif.

12.  Ide bahwa kita pada akhirnya tidak dapat menguasai perasaan sendiri dan perasaan kecewa terhadap sesuatu pasti tidak bisa dielakkan, bukannya gagasan bahwa kita sebenarnya mampu mengontrol perasaan-perasaan buruk jika kita mau mengubah pengandaian-pengandaian yang menyebabkan lahirnya perasaan.

Analisis Kasus dengan Teori Albert Ellis
Teori Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan singkatan ABCDE:
Ø  Activating experiences mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Sejak kecil Jupiter Fortissimo telah di tinggalkan ayah-nya tercinta. Dibesarkan oleh ibunya yang berperan sebagai orangtua tunggal, membuat Jupiter kehilangan perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Bahkan tanpa sepengetahuan ibunya, Jupiter yang saat itu masih berumur sekitar 7 atau 8 tahun mengalami pelecehan dari seorang pria dewasa.
Ø  Beliefs  mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber ketidakbahagiaan. Keyakinan yang irasional merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal,dan cenderung emosional. Ternyata gambar diri yang rusak akibat kejadian di masa kecil itu membuat Jupiter Fortissimo pernah berhubungan sesama jenis, dan juga terjun melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis juga.
Ø  Consequence yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang keliru. Hari-harinya di isi dengan mengkonsumsi obat bius, minuman keras, disko dan juga seks bebas. Karena hal itu karirnya pun mulai digoncang, bahkan beberapa production house menolak untuk menggunakannya lagi, dan dia jadi omongan dimana-mana serta sempat juga mengalami over dosis karena menggunakan obat bius terlalu banyak.
Ø  Dispute merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan. Saat itu Jupiter sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Maut yang membayanginya membuatnya begitu ketakutan. Ia hanya bisa menangis. Saat masa-masa kritis itu, tiba-tiba sebuah lagu muncul di pikirannya dan seperti ada sebuah kekuatan dari mulutnya mulai mengalun lagu itu. Saat itu keluar pujian, "Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu…" Lagu itu muncul karena dulu dia sering nyanyikan saat sekolah minggu.
Ø  Effects psikologis positif dari keyakinan yang rasional. Ketika Jupiter mendapati dirinya masih hidup. Di saat itulah ia sadar ada sesuatu yang Tuhan ubah dalam hidupnya. Yang pertama yaitu berhenti narkoba. Saat itu berhenti karena ada suatu penyakit, yaitu penyempitan pembuluh saraf. Sekarang sudah sembuh. Saya juga berhenti merokok dan minuman keras. Kecenderungan ketertarikan kepada sesama jenis itu juga hilang. Hal itu terjadi karena saya sudah mengampuni orang yang melecehkan saya. Saya juga mengampuni papa saya, orang-orang yang menyakiti saya juga saya ampuni. Jupiter menyadari bahwa ia telah menyakiti hati Tuhan dengan apa yang ia perbuat selama ini, namun Tuhan Yesus begitu mengasihinya sehingga Tuhan memulihkan hidupnya kembali."Tuhan aku serahkan hidupku sepenuhnya, karena aku tahu harusnya aku sudah mati dari dulu. Jadi apapun yang aku lakukan sekarang adalah bukti dari cinta kasihku pada Tuhan”.Ungkap Jupiter.



Sumber Kesaksian: Jupiter Fortissimo
Sumber : V101101144849
Schultz. 2005. Theories of Personality