Rabu, 18 Juni 2014

Tenangkan jiwa Anda !!!



LATIHAN FISIK UNTUK MELENYAPKAN
KETENANGAN JIWA

Berkali-kali telah ditandaskan bahwa perasaan cemas adalah salah satu faktor gangguan yang berhubungan dengan ketenangan jiwa. Seperti rasa takut dan rasa salah,cemas juga dapat menyerang kejiwaan maupun fisik manusia. Namun, kebanyakan dari kita berpendapat bahwa perasaan cemas itu adalah penyakit mental saja, lepas dan tak ada sangkut pautnya dengan penyakit badaniah.
Misalkan, bahwa ketika anda sedang sibuk bekerja atau melakukan kegiatan, tiba-tiba anda diganggu oleh perasaan cemas akan penyakit jantung yang mungkin akan menyerang kesehatan anda. Pikiran anda akan selalu dihantuin oleh perasaan bahwa anda menderita penyakit jantung,biarpun dokter telah memeriksa dan mengatakan anda bahwa anda sama sekali tidak menderita penyakit itu. Maka anda pun harus jeli, amatilah dengan cermat, apa yang menimbulkan pikiran-pikiran tidak enak itu muncul di batin anda. Mungkin anda melihat gambaran-gambaran jiwa-kebanyakan orang begitu ketika anda membayangkan akibat-akibat yang menakutkan dan mungkin juga tibul dari penyakit jantung itu. Anda merasakan ketegangan-ketegangan ringan dalam otot mata besreta sensasi-sensasi ketika mata anda membayangkan gambaran-gambaran itu. Bermacam-macam  bayangan yang menggelisahkan itu lewat di depan mata anda ibarat sebuah film horor yang berlangsung di depan kita. Anda menatap kecemasan itu dengan tatapan mata yang tegang. Di samping itu mungkin pula gerakan-gerakan mata dan pengerutan-pengerutan dahi yang tak henti-hentinya.
Demikian  dikatakan ahli penyakit jiwa, dokter Samuel W. Ghutwirth cara-cara pengenduran fisik yang berhubungan  dengan cara mengatasi kecemasan sebagai berikut :
Pertama kali, kita disuruh mengendurkan dahi, alis dan kelopak mata. Serentak dengan itu, mata dan alat bicara dikendurkan selama kira-kira satu detik. Meskipun hal ini sangat cepat terjadinya, perhatikan bagaimana ketika anda melemaskan daerah mata (dahi, alis dan kelopak mata), mata dan alat bicara, meskipun hanya satu detik saja, kita sebenarnya telah menghentikan proses berpikir dan merasa cemas.
Hasil dari latihan pengenduran ini ialah bahwa kegiatan berpikir was-was akan hilang dengan sendiri nya. Sekarang kita hanya mengerjakan kembali kegiatan menenangkan dan mengkonsentrasikan pikiran. Jika cemas dihati kita timbul kembali, ulangi teknik di atas dan gabung dengan menenangkan prasaan berikut mengkonsentrasikan jiwa atau pikiran. Memang dengan latihan ini hanya sebentar saja membebaskan diri dari kecemasan tetapi,dengan membiasakan diri dengan pengenduran ini, kita akan sanggup menyesuaikan diri kita terhadap keadaan-keadaan yang harus kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Kamu susah tiduurrr ???



TIDAK BISA TIDUR DAN CARA MENGATASINYA
     Dalam hal ini seorang ahli ilmu  jiwa dan sekaligus sebagai dokter penyakit fisik mengatakan bahwa orang yang sukar tidur itu disebabkan adanya kebiasaan untuk merasakan adanya ketegangan yang tinggi pada urat-urat syaraf.
          Narciso Irala mengemukakan pendapatnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tidur, Ia menegaskan sebagai berikut :
Hal-hal yang berhubungan dengan tidur adalah :
Ø  Pertama, satu jam istirahat yang pulas berfaedah dari pada dua jam tidur gelisah atau penuh impian.
Ø  Kedua, lima jam tidur dapat memulihkan keletihan kerja sehari.
Ø  Ketiga, meskipun anda sama sekali tidak tidur pulas, tetapi jika anda berbaring di tempat tidur dengan santai dan relaks, dengan pikiran yang benar-benar istirahat atau dalam keadaan reseptif, anda juga dapat beristirahat hampir sempurna.

Cara menanggulangi gangguan sulit untuk bisa tidur menurut Lewis Delmage :
          Pertama, sebelum kita tidur hendaknya kita bersikap tenang,mengontrol pikiran dan syaraf selama 20 menit dengan melakukan suatu tindakan sengaja dan sadar serta tanggapan yang  jelas. Hal ini maksudnya untuk mengahalangi ingatan atau gagasan sampingan datang kembali merangsang urat syaraf kita. 20 menit sudah cukup intuk menenangkan diri kita dari rangsangan-rangsangam itu. Oleh karena kegelisahan menghadapi ujian yang akan datang, misalnya, membuat seorang mahasiswa semalam-malaman tidak bisa tidur. Maka untuk menghilangkan kegelisahan itu, buatlah tanggapan sadar, maka kita akan dapat tidur pulas dalam lima atau 10 menit kemudian.
          Kedua, dengan jalan mengurangi pikiran yang memukau atau beruntun. Maksudnya, bahwa pada waktu kita berada pada tempat tidur atau sebelumnya, coba usirlah pikiran yang terlalu memukai atau putuskanlah gagasan-gagasan yang beruntun dengan bersikap reseptip.
          Ketiga, jauhkanlah perasaan takut tentang tidak bisa tidur selama beberapa malam, maka pada malam-malam selanjutnya anda selalu dihantui perasaan takut tidak akan bisa tidur. Meskipun dalam hati tetap menolak. Pernafasan rasanya tidak bebas dan tidak dalam. Otot- otot juga beristirahat tidak sempurna, mencemaskan dan ketakutan ini dapat memperbudak anda.
          Jangan tidur selama waktu-waktu tertentu. Misalnya satu atau dua jam. Bila niat kita sungguh-sungguh akan segera, dan kecemasan kita tersembunyi akan hilang dengan sendirinya. Pernafasan yang sebelumnya sengal, kini semakin normal dan lega. Sekali ketakutan tidak dapat tidur sudah di halaukan, maka daya syaraf simpatetis pun dikurangi, dan kita akan merasakan suatu kantuk yang sungguh-sungguh mulai timbul.
          Cara keempat ialah mengurangi keributan yang mengganggu. Bila merasa terganggu oleh suara ribut atau gaduh, misalnya kawan yang ngorok, detik  jam tembok atau pesawat CB tetangga, ingatlah bahwa keributan itu bukan sebab tetapi hanya satu syarat atau faktor gangguan tidur. Karena kita juga dapat tidur dialam kereta yang bersuara bergemuruh. Adapun sebab-sebab yang langsung sebenarnya adalah pikiran yang ditimbulkan suara gaduh itu yang menjadikan kita jengkel, tidak sabar dan cemas sehingga tidak bisa tidur. Satu obat yang mujarab ialah kita menanggap yang suka rela terhadap suara itu, tanpa membuat asosiasi dengan pikiran-pikiran lainnya. Dengan demikian indera pendengaran kita akan menerima suara itu sebagai satu hal yang biasa.
          Kemudian yang terakhir, Delmage memberi nasehat sebagai berikut, bahwa sebelum tidur hendaknya kita bersikap tenang dan menguasai diri bila ada suatu ketegangan atau rangsangan hebat. Kedua, pada saat-saat pergi tidur, dengan sadar kita harus mengistirahatkan otot-otot mata, anggota badan, dahi, leher dan mulut. Tariklah nafas dengan teratur dalam- alam dan bersikaplah seperti orang yang benar-benar telah tidur, perhatikanlah pernafasan kita tanpa harus memikirkan yang lain. Dan sesudah tidur  kita tidak diperbolehkan menekankan pentingnya tidur. Pelajarilah bagaimana  memanfaatkan istirahat dan tidur mental itu.

Jumat, 06 Juni 2014

Andragogi dan Pedagogi



Berikut sedikit penjelasan perbedaan antara Andragogi dan Pedagogi:

1.   Pedagogi memiliki konsep belajar yang "teacher centered" dimana gurulah yang menjadi sumber informasi yang ada, gurulah yang bertugas memasukkan informasi itu kedalam pikiran siswa dan siswa bersifat pasif. Sedangkan Andragogi memiliki konsep belajar "learner centered" dimana siswa yang lebih aktif mencari informasi dan saling berbagi ilmu dengan siswa lainnya, dan guru hanya bertugas sebagai fasilitator. Andraggogi juga tidak terbatas pada ruang lingkup formal seperti sekolah,universitas.
2.  Kalau dilihat dari peran pengalaman pelajar dalam pedagogi, pengalaman guru lebih dominan. Siswa mengikuti aktifitas belajar dimana ia sendiri tidak banyak mengalami sesuatu, kecuali sebagai peserta pasif. Sedangkan andragogi, pelajar mengalami secara leluasa pengalaman menjadi sumber utama mengidentifikasi penguasaan dirinya akan sesuatu. Satu sama lain saling berperan sebagai sumber belajar.
3.  Kalau dari segi orientasi terhadap belajar dalam pedagogi, pembelajaran dianggap sebagai proses perolehan  pengetahuan  materi yang telah ditentukan sebelumnya. Materi yang akan diajarkan telah diurutkan secara sistematis dan logis sesuai dengan topik- topik yang telah ditetapkan dalam pengajaran. Sedangkan dalam andragogi, pelajar harus memiliki keinginan untuk menguasai suatu pengetahuan tertentu, atau pemecahan masalah tertentu yang dapat membuat ia sendiri puas. Pelajaran harus relevan dengan kebutuhan tugas nyata pelajar itu sendiri. Materi yang diajarkan didasari  atas situasi pekerjaan atau kebutuhan real pelajar, bukan berdasarkan topik-topik tertentu yang sudah ditentukan.
4.  Dari segi motivasi dalam pedagogi, motivasi datang secara eksternal artinya keinginan dalam belajar berasal dari luar dirinya yaitu disuruh atau diwajibkan mengikuti salah satu pendidikan tertentu. Dalam andragogi, motivasi bersifat internal berasal dari dalam dirinya sendiri sebagai wujud aktualisasi diri, penghargaan.

Berikut contoh pedagogi dan andragogi menurut pengalaman saya pribadi:

1.   Pada saat saya berada di bangku SD saya belajar memainkan pianika , dalam pedagogi guru mengajarkan semua teknik bermain pianika kepada saya seperti cara memegang pianika dan cara meniup pianika, mengajarkan tangga nada juga dan lagu yang akan dipelajari semuanya diberikan oleh guru dan saya hanya mengikuti instruksi yang diberikan guru. Sedangkan dalam andragogi menurut pengalaman saya, 2 bulan terakhir ini saya ingin sekali bermain piano, tapi saya tidak memepunyai orang yang dapat mengajari saya seperti guru SD saya yang sangat detail mengajarkan saya pianika, karena saya  berniat sekali untuk mempelajari piano saya mencari sendiri informasi melalui majalah , buku , dan internet dan jika ada hal yang kurang dimengerti saya akan bertanya kepada sepupu yang lebih mengerti tentang piano karena andragogi tidak harus selalu dalam ruang lingkup formal.
2.  Contoh kedua pada rabu lalu, saya dan 3 teman sekelompk saya, Zelita, Sanah dan Rini pergi ke TK Al-Fauzan untuk melakukan observasi yang berkenaan dengan tugas Perkembangan Psikologi, pada Pedagogi nya guru TK tersebut mengajarkan murid-muridnya menulis dan membaca dengan sangat-sangat detail dan tehnik yang menarik seperti, pada saat guru mengajarkan huruf “b” guru itu bilang “tarik garis lalu ada perutnya kedepan. Guru melakukan itu agar murid-muridnya lebih cepat paham dan mengingat huruf “b” tersebut. Dan pada Andragogi saya memberi contoh yaitu seminar, menurut pengalaman saya saat bercerita-cerita dengan kakak saya sendiri sewaktu dia kuliah kan dia sudah pernah seminar, seminar katanya merupakan cara belajar orang dewasa dan pengajar maupun yang diajar sudah sama-sama memiliki pengalaman tentang topik yang dibahas pada seminar itu.

Sabtu, 19 April 2014

Observasi Sekolah


Saat diberikan tugas kelompok Psikologi Pendidikan untuk melakukan observasi sekolah, kami tentunya memikirkan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan, seperti meminta surat izin dari fakultas serta meminta izin kepada sekolah yang bersangkutan, dsb. Banyak kendala-kendala yang kami hadapi, seperti penolakan observasi dari pihak sekolah yang kami datangi, juga harapan yang diberikan pihak sekolah yang tak kunjung ada, pengeluaran surat yang tidak cepat mengakibatkan proses surat izin terhadap pihak sekolah menjadi lama untuk di proses, dan jadwal kuliah yang padat, tetapi kami menghadapi semuanya dengan baik dan kami pun memberikan usaha yang semaksimal mungkin untuk tugas ini, walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna. Dengan keinginan kami untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu dengan bagus, maka kami termotivasi untuk melakukannya dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin dengan "motivasi ekstrinsik yaitu melalukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara mencapai tujuan)", dimana tujuan kami adalah menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan juga dapat merangkum semua kegiatan observasi dengan baik dan benar. Setiap anggota kelompok sangat memberikan peran dalam obervasi ini, seperti memberikan ide-ide, dsb. Setiap anggota juga sangat berperan aktif dalam pelaksanaan observasi dan dalam merangkum hasil observasi.

Pembagian tugas dalam kelompok :
·         Trini A S               : Dokumentasi dan merangkum observasi
·         Nurlina Dewipa      : Merangkum observasi
·         Susi Astriani         : Menyediakan bahan observasi dan merangkum observasi
·         Rizki Situmorang   : Merangkum observasi
·         Nadine Lobian       : Proses pelaksanaan observasi dan merangkum observasi


Dengan adanya pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok kami pun dapat melaksanakan tugas observasi ke sekolah dengan baik dengan usaha yang telah kami berikan semaksimal mungkin. 


Ada pun teori-teori yang kami dapat dari mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dapat dikaitkan kedalam proses observasi yang kami lakukan adalah :

1.      Teori Atribusi
Dalam usaha kami memahami perilaku dan kinerja  yang telah kami lakukan, kami termotivasi untuk menemukan  sebab-sebab yang mendasarinya.
Dalam suatu cara, kami pada akhirnya dapat menemukan sekolah yang bisa diobservasi karena apa? Apakah karena kami yang giat mencari sekolah-sekolahnya, ataukah memang sekolah yang kami datangi selalu bersedia untuk dimintai observasi. Karena beberapa hal yang kami anggap sebagai penyebab kesuksesan atau kegagalan adalah kemampuan kami dalam menyelesaikan observasi ini, usaha kami sejauh mana dalam memaksimalkannya, keberuntungan atas sekolah yang bersedia di observasi, suasana hati para anggota kelompok dalam melaksanakan tugas, dan bantuan-bantuan dan sokongan motivasi dari orang-orang yang berada di sekitar kami.

2.      Self-Efficacy
Dari kelompok juga harus memiliki self-efficacy, kelompok kami harus memiliki keyakinan  bahwa kami bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif, agar semua yang direncanakan dapat kami realisasikan. Self-efficacy termasuk motivasi terbesar dalam kelompok kami, agar tidak terdengarnya ada kata “ketidakberdayaan” dari kelompok kami.

3.      Motivasi untuk Menguasai
Kelompok kami berusaha sebaik mungkin untuk berfokus pada tugas-tugas yang diberikan. Bagaimana agar kami selalu punya sikap positif untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Agar tugas pendidikan selesai dengan baik tanpa melalaikan tugas-tugas lainnya. Kami menelaah setiap pekerjaan yang akan kami lakukan, dan menyesuaikan waktu yang kami punya. Kami juga memiliki referensi dari senior yang telah melakukan tugas ini terlebih dahulu, sebagai sumber pengetahuan untuk membuka pemikiran kelompok kami.

Kami melakukan observasi di Sekolah Dasar (SD) yaitu SDN 060921. Disaat melakukan observasi proses belajar mengajar di dalam kelas, kami dapat merangkum hasil observasi dan mengaitkannya ke dalam teori-teori belajar yang ada. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Kami mengobservasi murid kelas 5SD dengan jumlah siswa 28 orang, 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Di dalam kelas kami mengamati yang berhubungan dengan teori yaitu :
        1.      Teori Piaget 

   -  Bagi Piaget, anak adalah seseorang yang aktif, membentuk atau menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka menyeseuaikan pikirannya sebagaimana terjadi ketika mereka mengeksplorasi lingkungan dan kemudian tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis.
Jadi berdasarkan observasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, anak/siswa dituntut untuk aktif di dalam kelas seperti menjawab pertanyaan dari guru, berani tampil di depan kelas untuk berdialog.

2. Teori Vygotsky

-  Bagi Vygotsky, anak itu mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi pengajaran dan sosial dengan orang dewasa (guru) asalkan orang dewasa (guru) menjembatani arti dengan bahasa dan tanda atau symbol, yang dapat mengamati anak untuk kemudian anak itu tumbuh kearah pemikiran yang verbal.

Jadi berdasarkan obervasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, kami melihat bahwa anak dapat mengerti pelajaran tersebut karena gurunya dapat memberikan contoh-contoh yang sederhana. Misalnya terkait dengan kehidupan sehari-hari si anak, sehingga si anak lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan guru. 


Testimoni Anggota :

 KELOMPOK 4

-  Bagi saya sendiri ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan observasi langsung ke sekolah seperti ini. Pengalaman ini merupakan pembelajaran baru bagi saya.  Saya juga dapat melihat sekolah dan kelas dari sisi pendidikan dan teori belajar nya, ini merupakan sudut pandang baru bagi saya. Dalam observasi ini juga saya jadi dituntut untuk dapat berinteraksi dengan guru dan murid secara profesional. Dan kerjasama dengan kelompok juga sangat dituntut dalam observasi ini, bagaimana kita dapat bekerjasama dan meluangkan waktu dan pikiran kita dalam kelompok, agar tercipta kerjasama yang baik dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan semaksimal mungkin.

- Observasi ini adalah observasi yang pertama kali saya lakukan semenjak menjalani study di Fakultas Psikologi USU. Pada observasi sekolah yang pertama sekali untuk saya, halini memberikan pengalaman yang berharga. Karena dari teori yang sudah saya pelajari padamata kuliah psikologi pendidikan, maka di sinilah saya benar-benar bisa mengaplikasikan danmengetahui dengan jelas contoh real dari teori yang ada. Menurut saya, sistem pembelajaran pada sekolah dasar yang di observasi sudah sesuaidengan  tingkat  kebutuhan  siswa.  Dimana  para  siswa  masih  diajarkan  dengan  metode langsung. Selain itu, observasi ini sangat berguna untuk mengasah daya analisa kita terhadap suatu fenomena real dengan berpedoman pada teori yang sudah ada. Sehingga menurut saya sangat berguna. 

- Setelah melakukan observasi ke SDN 060921,menurut saya sekolah ini lumayan bagus tetapi masih ada kekurangan-kekurangan yang terdapat seperti; fasilitas didalam sekolah masih kurang karena disana tidak ada terdapat tempat persembahyangan,perpustakaan, lapangan sekolahnya juga kurang luas untuk siswa SD tersebut,dll. Namun Guru-guru SD nya sangat ramah dan cukup memliki keahlian ataupun potensi dalam mengajar di kelas karena guru tersebut mampu menguasai materi apa yang sedang di bawakannya di tengah kerecokan murid-muridnya dalam belajar walaupun begitu murid nya juga dapat memahami apa yang telah diajarkan gurunya.Hal terpenting menurut saya guru hendaknya harus mengetahui bagaimana upaya mencetak lulusan yang baik dan maksimal. Guru hendaknya terus memantau kegiatan murid-muridnya, dan terus memotivasi agar terus belajar demi masa depan mereka.Cara nya dengan lebih menjalin hubungan baik anatara murid dan guru.


- Saya merasa sangat terkesan dapat diberi kesempatan dalam meyelesaikan Tugas Obsevasi yang diwajibkan dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan karena ini menjadi pengalaman baru bagi saya dan menambah wawasan saya tentang pengajaran yang efektif terhadap anak tingkat Sekolah Dasar. Dalam observasi tersebut, saya melihat bahwa proses pengajaran yang ada di sekolah tersebut sudah cukup baik. Hal ini saya lihat melalui proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Ketika guru bertanya, murid aktif menanggapi pertanyaan sang guru. Melalui proses belajar tersebut, menurut saya dapat mengembangkan kreatifitas anak, melatih mental anak untuk aktif dalam pembelajaran, dan mengajak anak untuk aktif. Selama observasi berlangsung, saya jadi terkenang dengan masa anak-anak saya dulu ketika saya SD, dan proses belajar mengajarnya  menurut saya agak sedikit berbeda dengan zamannya saya dulu. Karena pendidikan itu juga berkembang eiring dengan perkembangan teknologi, namun menurut saya pada dasarnya memang masih menggunakan metode lama (zaman saya SD dulu).

Nadine Lobian (13-120)
- Tugas observasi ini sangat memberikan saya pengalaman yang baru, karena sebelumnya saya belum pernah melakukannya. Observasi ini tentunya memberikan kesan-kesan tertentu. Mulai dari bagaimana susahnya mendapatkan izin dari pihak sekolah, bagaimana sekolah yang di datangi memberikan harapan palsu sehingga memperlambat proses observasi ini, tetapi pada akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya pun mengamati bahwa di dalam observasi ini proses belajar mengajar antara guru dan murid masih menggunakan pengajaran langsung dimana guru bertanya dan murid pun merespon pertanyaan dari gurunya sehingga terjadi hubungan langsung antara murid dan guru. Juga dengan guru bertanya, itu akan memacu kecepatan berpikir si murid agar ia dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat. Saya juga belajar bahwa di dalam pengalaman ini kerjasama di dalam kelompok sangat dibutuhkan.Saya sangat berterimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan tugas observasi ini.
SLIDE