Jupiter Fortissimo, Lepas Dari Hubungan Sesama Jenis
Mon November 1st,
2010
Sejak kecil Jupiter Fortissimo telah di tinggalkan ayah-nya tercinta.
Dibesarkan oleh ibunya yang berperan sebagai orangtua tunggal, membuat Jupiter
kehilangan perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Bahkan tanpa
sepengetahuan ibunya, Jupiter yang saat itu masih berumur sekitar 7 atau 8
tahun mengalami pelecehan dari seorang pria dewasa. Dia seorang pria dewasa yang tinggal di rumah, yang menjaga kami.
Saat itu saya mungkin sekitar 7-8 tahun. Saya ngga tahu dia punya penyakit apa,
saya ngga tahu apa yang dia rasakan, mungkin dia mengalami masalah dengan
kehidupan pribadinya bersama wanita, tapi yang jelas saya adalah korban yang
dilecehkan oleh dia.
Ketika ia memulai karirnya di dunia entertaiment, Jupiter masuk dari foto model. Sukses di
dunia model, Jupiter memulai debutnya di dunia sinetron. Wajah dan kemampuannya
berakting disambut baik oleh masyarakat, hal ini membuatnya menuai kesuksesan.
Tahun 2000 hingga 2004 menjadi masa-masa keemasan bagi Jupiter, namun hal itu
tidak bisa mengisi kekosongan yang ada di hatinya.
Ternyata gambar diri yang rusak akibat kejadian di masa kecil itu membuat
saya pernah berhubungan sesama jenis, dan juga terjun melakukan hubungan seks
bebas dengan lawan jenis juga. Hari-harinya
di isi dengan mengkonsumsi obat bius, minuman keras, disko dan juga seks bebas.
Karena hal itu karirnya pun mulai digoncang, bahkan beberapa production house
menolak untuk menggunakannya lagi. Waktu
itu masih menggunakan narkoba, setiap selesai shooting langsung ke disko dan
sering tidur di lokasi shooting, datang terlambat dan acting jadi biasa-biasa
saja, jadi omongan dimana-mana. Hingga akhirnya beberapa PH yang memperkerjakan
saya jadi tidak mau pakai saya lagi," demikian Jupiter menceritakan
keterpurukannya saat itu. Hingga suatu malam, akibat menggunakan obat bius
terlalu banyak Jupiter mengalami over dosis. Di dalam sebuah taxi, Jupiter yang
ditemani teman wanitanya merasa bahwa kematian sudah begitu dekat. "Waktu
itu mau nafas saja sudah ngga bisa. Saya bilang, "gua ilang nih.. gua
sedih, gua mau mati nih..".
Saat itu Jupiter sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Maut yang
membayanginya membuatnya begitu ketakutan. Ia hanya bisa menangis. Saat
masa-masa kritis itu, tiba-tiba sebuah lagu muncul di pikirannya dan seperti
ada sebuah kekuatan dari mulutnya mulai mengalun lagu itu. Saat itu keluar pujian, "Ya Tuhan
tiap jam, ku memerlukan-Mu…" Lagu itu muncul karena dulu saya nyanyikan
saat sekolah minggu. Dalam kondisi
setengah sadar, Jupiter menyanyikan lagu itu di pelukan teman wanitanya yang
juga ketakutan melihat kondisi Jupiter. Tapi di pagi harinya, Jupiter mendapati
dirinya masih hidup. Di saat itulah ia sadar ada sesuatu yang Tuhan ubah dalam
hidupnya. Yang pertama yaitu
berhenti narkoba. Saat itu berhenti karena ada suatu penyakit, yaitu
penyempitan pembuluh saraf. Sekarang sudah sembuh. Saya juga berhenti merokok
dan minuman keras. Kecenderungan ketertarikan kepada sesama jenis itu juga
hilang. Hal itu terjadi karena saya sudah mengampuni orang yang melecehkan
saya. Saya juga mengampuni papa saya, orang-orang yang menyakiti saya juga saya
ampuni.
Jupiter menyadari bahwa ia telah menyakiti hati Tuhan dengan apa yang ia
perbuat selama ini, namun Tuhan Yesus begitu mengasihinya sehingga Tuhan
memulihkan hidupnya kembali."Tuhan aku serahkan hidupku sepenuhnya, karena aku tahu harusnya aku
sudah mati dari dulu. Jadi apapun yang aku lakukan sekarang adalah bukti dari
cinta kasihku pada Tuhan,”
ungkap Jupiter menutup kesaksiannya”.
(Kisah ini ditayangkan 1 November 2010 dalam acara Solusi Life di
O'Channel).
ALBERT ELLIS
Albert
Ellis lahir di Pittsburgh, pada 27 september 1913 dan meninggal pada 24 juli
2007 pada umur 93 tahun. Beliau merupakan seorang psikolog Amerika, yang
menulis buku berjudul How to Live with a Neurotic.
Pandangan
pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep
kunci teori Albert Ellis. Teori Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal
yang dikenal dengan singkatan ABCDE:
Ø Activating experiences
mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Pengalaman-pengalaman seperti
kesulitan keluarga, kendala pekerjaan, trauma masa kecil, perceraian suatu
keluarga, kelulusan bagi siswa, dan hal-hal lain yang menyebabkan
ketidakbahagiaan. Peristiwa yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau
sikap orang lain.
Ø Beliefs mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang
bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber
ketidakbahagiaan. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang
rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional
belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system
keyakinan yang tepat, masuk akal, dan bijaksana.Keyakinan yang tidak rasional
merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk
akal,dan cenderung emosional.
Ø Consequence
yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti
panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang
keliru.
Ø Dispute
merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan oleh seorang terapis agar
kliennya dapat menikmati dampak.
Ø Effects
psikologis positif dari keyakinan yang rasional.
Ellis juga
menyebutkan dua belas ide irasional yang menyebabkan dan memperparah neurosis:
1. Ide
bahwa setiap orang dewasa pasti merasa ingin dicintai orang lain atas segala
yang ia lakukan, bukannya gagasan yang memfokuskan perhatian pada apa yang dia
lakukan demi mencapai tujuan-tujuan praktis demi kepentingan orang lain, atau
gagasan untuk mencintai orang lain ketimbang selalu menuntut cinta dari orang
lain.
2. Ide
bahwa ada tindakan-tindakan tertentu yang buruk dan merusak pelakunya harus
dikecam karena tidak tahu malu, bukannya gagasan bahwa tindakan tertentu ada
yang merugikan diri sendiri.
3. Ide
bahwa dunia akan kiamat jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan
rencana, bukannya gagasan bahwa walaupun sesuatu berjalan tidak sesuai
keinginan, namun akan lebih baik jika kita berusaha mengubah atau mengatur
kondisi buruk tersebut sedemikian rupa sehingga setelah itu besar kemungkinan
akan berhasil mengatasi segala kesulitan.
4. Ide
bahwa hal-hal yang membuat manusia menderita pasti datang dari luar dan
ditimpakan pada diri kita oleh orang lain, bukannya gagasan bahwa sikap
neurotik itu disebabkan oleh pandangan-pandangan kita sendiri akibat kondisi
yang tidak menguntungkan di sekeliling kita.
5. Ide
jika satu hal sangat menakutkan atau berbahaya, maka kita seharusnya sangat
terobsesi dengan hal itu, bukannya gagasan bahwa kita seharusnya dengan tabah
menghadapi keadaan itu dan memandangnya sebagai bukan akhir dari
segala-galanya.
6. Ide
bahwa lebih mudah menghindar dari kesulitan hidup dan tanggung jawab ketimbang
berusaha menghadapi dan menaklukkannya, bukannya berpegang pada gagasan bahwa
jalan yang mudah pada akhirnya akan menyusahkan diri sendiri
7. Ide
bahwa kita membutuhkan sesuatu yang lebih kuat atau lebih besar dari diri kita
sendiri yang dapat dijadikan pegangan, bukannya gagasan bahwa lebih baik
berpikir dan bertindak sesuai kehendak sendiri dengan apapun resikonya
8. Ide
bahwa kita harus selalu punya kemampuan dan kecerdasan serta selalu berhasil
mengelolalnya dengan baik, bukannya gagasan bahwa lebih baik bertindak sesuai
dengan kemampuan ketimbang hanya punya keinginan melakukan hal terbaik dan
tidak mau menerima kenyataan bahwa diri kita adalah makhluk yang tidak sempurna
dan pasti melakukan kesalahan.
9. Ide
bahwa ketika suatu peristiwa besar terjadi, peristiwa tersebut pasti berbekas
dan mempengaruhi kehidupan kita selamanya, bukannya gagasan bahwa apa yang
terjadi di masa lalu mesti dijadikan pelajaran buat hari ini dan masa yang akan
datang, serta tidak terlalu terpaku dengan peristiwa masa lalu.
10. Ide
bahwa kita harus mampu mengatur sesuatu dengan baik sebagai pengganti dari
gagasan bahwa dunia ini penuh dengan kemungkinan-kemungkinan tak terduga dan
kita tetap bisa menjalani kehidupan dengan segala kemungkinan ini
11. Ide
bahwa kebahagiaan bisa dicapai dengan bakat alami yang ada dalam diri seseorang
sejak lahir dan kebahagiaan itu ditujukan untuk diri sendiri, bukannya gagasan
bahwa keinginan kita untuk bahagia ditentukan oleh kemauan kita mencapai tujuan
secara kreatif.
12. Ide
bahwa kita pada akhirnya tidak dapat menguasai perasaan sendiri dan perasaan
kecewa terhadap sesuatu pasti tidak bisa dielakkan, bukannya gagasan bahwa kita
sebenarnya mampu mengontrol perasaan-perasaan buruk jika kita mau mengubah
pengandaian-pengandaian yang menyebabkan lahirnya perasaan.
Analisis
Kasus dengan Teori Albert Ellis
Teori
Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan singkatan
ABCDE:
Ø Activating experiences
mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Sejak kecil Jupiter
Fortissimo telah di tinggalkan ayah-nya tercinta. Dibesarkan oleh ibunya yang
berperan sebagai orangtua tunggal, membuat Jupiter kehilangan perhatian dan
kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Bahkan tanpa sepengetahuan ibunya,
Jupiter yang saat itu masih berumur sekitar 7 atau 8 tahun mengalami pelecehan
dari seorang pria dewasa.
Ø Beliefs mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang
bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber
ketidakbahagiaan. Keyakinan
yang irasional
merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk
akal,dan cenderung emosional. Ternyata gambar diri yang rusak akibat kejadian di masa kecil itu
membuat Jupiter Fortissimo
pernah berhubungan sesama jenis, dan juga terjun melakukan
hubungan seks bebas dengan lawan jenis juga.
Ø Consequence
yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti
panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang
keliru. Hari-harinya di isi dengan mengkonsumsi obat bius,
minuman keras, disko dan juga seks bebas. Karena hal itu karirnya pun mulai
digoncang, bahkan beberapa production house menolak untuk menggunakannya lagi, dan dia jadi omongan dimana-mana serta
sempat juga mengalami over dosis karena menggunakan obat bius terlalu banyak.
Ø Dispute
merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan. Saat itu Jupiter sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Maut
yang membayanginya membuatnya begitu ketakutan. Ia hanya bisa menangis. Saat
masa-masa kritis itu, tiba-tiba sebuah lagu muncul di pikirannya dan seperti
ada sebuah kekuatan dari mulutnya mulai mengalun lagu itu. Saat itu keluar pujian, "Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu…"
Lagu itu muncul karena dulu dia
sering nyanyikan saat sekolah minggu.
Ø Effects
psikologis positif dari keyakinan yang rasional. Ketika Jupiter mendapati dirinya masih hidup. Di saat itulah ia sadar ada sesuatu
yang Tuhan ubah dalam hidupnya. Yang pertama yaitu
berhenti narkoba. Saat itu berhenti karena ada suatu penyakit, yaitu
penyempitan pembuluh saraf. Sekarang sudah sembuh. Saya juga berhenti merokok
dan minuman keras. Kecenderungan ketertarikan kepada sesama jenis itu juga
hilang. Hal itu terjadi karena saya sudah mengampuni orang yang melecehkan
saya. Saya juga mengampuni papa saya, orang-orang yang menyakiti saya juga saya
ampuni. Jupiter menyadari bahwa ia telah menyakiti hati Tuhan
dengan apa yang ia perbuat selama ini, namun Tuhan Yesus begitu mengasihinya
sehingga Tuhan memulihkan hidupnya kembali."Tuhan aku serahkan
hidupku sepenuhnya, karena aku tahu harusnya aku sudah
mati dari dulu. Jadi apapun yang aku lakukan sekarang adalah bukti dari cinta
kasihku pada Tuhan”.Ungkap
Jupiter.
Sumber
Kesaksian: Jupiter
Fortissimo
Sumber :
V101101144849
Schultz.
2005. Theories of Personality