Observasi Sekolah
Saat diberikan tugas kelompok Psikologi Pendidikan untuk melakukan observasi sekolah, kami tentunya memikirkan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan, seperti meminta surat izin dari fakultas serta meminta izin kepada sekolah yang bersangkutan, dsb. Banyak kendala-kendala yang kami hadapi, seperti penolakan observasi dari pihak sekolah yang kami datangi, juga harapan yang diberikan pihak sekolah yang tak kunjung ada, pengeluaran surat yang tidak cepat mengakibatkan proses surat izin terhadap pihak sekolah menjadi lama untuk di proses, dan jadwal kuliah yang padat, tetapi kami menghadapi semuanya dengan baik dan kami pun memberikan usaha yang semaksimal mungkin untuk tugas ini, walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna. Dengan keinginan kami untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu dengan bagus, maka kami termotivasi untuk melakukannya dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin dengan "motivasi ekstrinsik yaitu melalukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara mencapai tujuan)", dimana tujuan kami adalah menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan juga dapat merangkum semua kegiatan observasi dengan baik dan benar. Setiap anggota kelompok sangat memberikan peran dalam obervasi ini, seperti memberikan ide-ide, dsb. Setiap anggota juga sangat berperan aktif dalam pelaksanaan observasi dan dalam merangkum hasil observasi.
Pembagian tugas dalam kelompok :
· Trini A S : Dokumentasi dan merangkum observasi
· Nurlina Dewipa : Merangkum observasi
· Susi Astriani : Menyediakan bahan observasi dan merangkum observasi
· Rizki Situmorang : Merangkum observasi
· Nadine Lobian : Proses pelaksanaan observasi dan merangkum observasi
Dengan adanya pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok kami pun dapat melaksanakan tugas observasi ke sekolah dengan baik dengan usaha yang telah kami berikan semaksimal mungkin.
Ada pun teori-teori yang kami dapat dari mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dapat dikaitkan kedalam proses observasi yang kami lakukan adalah :
1. Teori Atribusi
Dalam usaha kami memahami perilaku dan kinerja yang telah kami lakukan, kami termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya.
Dalam suatu cara, kami pada akhirnya dapat menemukan sekolah yang bisa diobservasi karena apa? Apakah karena kami yang giat mencari sekolah-sekolahnya, ataukah memang sekolah yang kami datangi selalu bersedia untuk dimintai observasi. Karena beberapa hal yang kami anggap sebagai penyebab kesuksesan atau kegagalan adalah kemampuan kami dalam menyelesaikan observasi ini, usaha kami sejauh mana dalam memaksimalkannya, keberuntungan atas sekolah yang bersedia di observasi, suasana hati para anggota kelompok dalam melaksanakan tugas, dan bantuan-bantuan dan sokongan motivasi dari orang-orang yang berada di sekitar kami.
2. Self-Efficacy
Dari kelompok juga harus memiliki self-efficacy, kelompok kami harus memiliki keyakinan bahwa kami bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif, agar semua yang direncanakan dapat kami realisasikan. Self-efficacy termasuk motivasi terbesar dalam kelompok kami, agar tidak terdengarnya ada kata “ketidakberdayaan” dari kelompok kami.
3. Motivasi untuk Menguasai
Kelompok kami berusaha sebaik mungkin untuk berfokus pada tugas-tugas yang diberikan. Bagaimana agar kami selalu punya sikap positif untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Agar tugas pendidikan selesai dengan baik tanpa melalaikan tugas-tugas lainnya. Kami menelaah setiap pekerjaan yang akan kami lakukan, dan menyesuaikan waktu yang kami punya. Kami juga memiliki referensi dari senior yang telah melakukan tugas ini terlebih dahulu, sebagai sumber pengetahuan untuk membuka pemikiran kelompok kami.
Kami melakukan observasi di Sekolah Dasar (SD) yaitu SDN 060921. Disaat melakukan observasi proses belajar mengajar di dalam kelas, kami dapat merangkum hasil observasi dan mengaitkannya ke dalam teori-teori belajar yang ada. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Kami mengobservasi murid kelas 5SD dengan jumlah siswa 28 orang, 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Di dalam kelas kami mengamati yang berhubungan dengan teori yaitu :
1. Teori Piaget
- Bagi Piaget, anak adalah seseorang yang aktif, membentuk atau menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka menyeseuaikan pikirannya sebagaimana terjadi ketika mereka mengeksplorasi lingkungan dan kemudian tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis.
Jadi berdasarkan observasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, anak/siswa dituntut untuk aktif di dalam kelas seperti menjawab pertanyaan dari guru, berani tampil di depan kelas untuk berdialog.
2. Teori Vygotsky
- Bagi Vygotsky, anak itu mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi pengajaran dan sosial dengan orang dewasa (guru) asalkan orang dewasa (guru) menjembatani arti dengan bahasa dan tanda atau symbol, yang dapat mengamati anak untuk kemudian anak itu tumbuh kearah pemikiran yang verbal.
Jadi berdasarkan obervasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, kami melihat bahwa anak dapat mengerti pelajaran tersebut karena gurunya dapat memberikan contoh-contoh yang sederhana. Misalnya terkait dengan kehidupan sehari-hari si anak, sehingga si anak lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan guru.
Testimoni Anggota :
KELOMPOK 4
- Bagi saya sendiri ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan observasi langsung ke sekolah seperti ini. Pengalaman ini merupakan pembelajaran baru bagi saya. Saya juga dapat melihat sekolah dan kelas dari sisi pendidikan dan teori belajar nya, ini merupakan sudut pandang baru bagi saya. Dalam observasi ini juga saya jadi dituntut untuk dapat berinteraksi dengan guru dan murid secara profesional. Dan kerjasama dengan kelompok juga sangat dituntut dalam observasi ini, bagaimana kita dapat bekerjasama dan meluangkan waktu dan pikiran kita dalam kelompok, agar tercipta kerjasama yang baik dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan semaksimal mungkin.
- Observasi ini adalah observasi yang pertama kali saya lakukan semenjak menjalani study di Fakultas Psikologi USU. Pada observasi sekolah yang pertama sekali untuk saya, halini memberikan pengalaman yang berharga. Karena dari teori yang sudah saya pelajari padamata kuliah psikologi pendidikan, maka di sinilah saya benar-benar bisa mengaplikasikan danmengetahui dengan jelas contoh real dari teori yang ada. Menurut saya, sistem pembelajaran pada sekolah dasar yang di observasi sudah sesuaidengan tingkat kebutuhan siswa. Dimana para siswa masih diajarkan dengan metode langsung. Selain itu, observasi ini sangat berguna untuk mengasah daya analisa kita terhadap suatu fenomena real dengan berpedoman pada teori yang sudah ada. Sehingga menurut saya sangat berguna.
- Setelah melakukan observasi ke SDN 060921,menurut saya sekolah ini lumayan bagus tetapi masih ada kekurangan-kekurangan yang terdapat seperti; fasilitas didalam sekolah masih kurang karena disana tidak ada terdapat tempat persembahyangan,perpustakaan, lapangan sekolahnya juga kurang luas untuk siswa SD tersebut,dll. Namun Guru-guru SD nya sangat ramah dan cukup memliki keahlian ataupun potensi dalam mengajar di kelas karena guru tersebut mampu menguasai materi apa yang sedang di bawakannya di tengah kerecokan murid-muridnya dalam belajar walaupun begitu murid nya juga dapat memahami apa yang telah diajarkan gurunya.Hal terpenting menurut saya guru hendaknya harus mengetahui bagaimana upaya mencetak lulusan yang baik dan maksimal. Guru hendaknya terus memantau kegiatan murid-muridnya, dan terus memotivasi agar terus belajar demi masa depan mereka.Cara nya dengan lebih menjalin hubungan baik anatara murid dan guru.
- Saya merasa sangat terkesan dapat diberi kesempatan dalam meyelesaikan Tugas Obsevasi yang diwajibkan dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan karena ini menjadi pengalaman baru bagi saya dan menambah wawasan saya tentang pengajaran yang efektif terhadap anak tingkat Sekolah Dasar. Dalam observasi tersebut, saya melihat bahwa proses pengajaran yang ada di sekolah tersebut sudah cukup baik. Hal ini saya lihat melalui proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Ketika guru bertanya, murid aktif menanggapi pertanyaan sang guru. Melalui proses belajar tersebut, menurut saya dapat mengembangkan kreatifitas anak, melatih mental anak untuk aktif dalam pembelajaran, dan mengajak anak untuk aktif. Selama observasi berlangsung, saya jadi terkenang dengan masa anak-anak saya dulu ketika saya SD, dan proses belajar mengajarnya menurut saya agak sedikit berbeda dengan zamannya saya dulu. Karena pendidikan itu juga berkembang eiring dengan perkembangan teknologi, namun menurut saya pada dasarnya memang masih menggunakan metode lama (zaman saya SD dulu).
Nadine Lobian (13-120)
- Tugas observasi ini sangat memberikan saya pengalaman yang baru, karena sebelumnya saya belum pernah melakukannya. Observasi ini tentunya memberikan kesan-kesan tertentu. Mulai dari bagaimana susahnya mendapatkan izin dari pihak sekolah, bagaimana sekolah yang di datangi memberikan harapan palsu sehingga memperlambat proses observasi ini, tetapi pada akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya pun mengamati bahwa di dalam observasi ini proses belajar mengajar antara guru dan murid masih menggunakan pengajaran langsung dimana guru bertanya dan murid pun merespon pertanyaan dari gurunya sehingga terjadi hubungan langsung antara murid dan guru. Juga dengan guru bertanya, itu akan memacu kecepatan berpikir si murid agar ia dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat. Saya juga belajar bahwa di dalam pengalaman ini kerjasama di dalam kelompok sangat dibutuhkan.Saya sangat berterimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan tugas observasi ini.
SLIDE
Saat diberikan tugas kelompok Psikologi Pendidikan untuk melakukan observasi sekolah, kami tentunya memikirkan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan, seperti meminta surat izin dari fakultas serta meminta izin kepada sekolah yang bersangkutan, dsb. Banyak kendala-kendala yang kami hadapi, seperti penolakan observasi dari pihak sekolah yang kami datangi, juga harapan yang diberikan pihak sekolah yang tak kunjung ada, pengeluaran surat yang tidak cepat mengakibatkan proses surat izin terhadap pihak sekolah menjadi lama untuk di proses, dan jadwal kuliah yang padat, tetapi kami menghadapi semuanya dengan baik dan kami pun memberikan usaha yang semaksimal mungkin untuk tugas ini, walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna. Dengan keinginan kami untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu dengan bagus, maka kami termotivasi untuk melakukannya dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin dengan "motivasi ekstrinsik yaitu melalukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara mencapai tujuan)", dimana tujuan kami adalah menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan juga dapat merangkum semua kegiatan observasi dengan baik dan benar. Setiap anggota kelompok sangat memberikan peran dalam obervasi ini, seperti memberikan ide-ide, dsb. Setiap anggota juga sangat berperan aktif dalam pelaksanaan observasi dan dalam merangkum hasil observasi.
Pembagian tugas dalam kelompok :
· Trini A S : Dokumentasi dan merangkum observasi
· Nurlina Dewipa : Merangkum observasi
· Susi Astriani : Menyediakan bahan observasi dan merangkum observasi
· Rizki Situmorang : Merangkum observasi
· Nadine Lobian : Proses pelaksanaan observasi dan merangkum observasi
Dengan adanya pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok kami pun dapat melaksanakan tugas observasi ke sekolah dengan baik dengan usaha yang telah kami berikan semaksimal mungkin.
Ada pun teori-teori yang kami dapat dari mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dapat dikaitkan kedalam proses observasi yang kami lakukan adalah :
1. Teori Atribusi
Dalam usaha kami memahami perilaku dan kinerja yang telah kami lakukan, kami termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya.
Dalam suatu cara, kami pada akhirnya dapat menemukan sekolah yang bisa diobservasi karena apa? Apakah karena kami yang giat mencari sekolah-sekolahnya, ataukah memang sekolah yang kami datangi selalu bersedia untuk dimintai observasi. Karena beberapa hal yang kami anggap sebagai penyebab kesuksesan atau kegagalan adalah kemampuan kami dalam menyelesaikan observasi ini, usaha kami sejauh mana dalam memaksimalkannya, keberuntungan atas sekolah yang bersedia di observasi, suasana hati para anggota kelompok dalam melaksanakan tugas, dan bantuan-bantuan dan sokongan motivasi dari orang-orang yang berada di sekitar kami.
2. Self-Efficacy
Dari kelompok juga harus memiliki self-efficacy, kelompok kami harus memiliki keyakinan bahwa kami bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif, agar semua yang direncanakan dapat kami realisasikan. Self-efficacy termasuk motivasi terbesar dalam kelompok kami, agar tidak terdengarnya ada kata “ketidakberdayaan” dari kelompok kami.
3. Motivasi untuk Menguasai
Kelompok kami berusaha sebaik mungkin untuk berfokus pada tugas-tugas yang diberikan. Bagaimana agar kami selalu punya sikap positif untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Agar tugas pendidikan selesai dengan baik tanpa melalaikan tugas-tugas lainnya. Kami menelaah setiap pekerjaan yang akan kami lakukan, dan menyesuaikan waktu yang kami punya. Kami juga memiliki referensi dari senior yang telah melakukan tugas ini terlebih dahulu, sebagai sumber pengetahuan untuk membuka pemikiran kelompok kami.
Kami melakukan observasi di Sekolah Dasar (SD) yaitu SDN 060921. Disaat melakukan observasi proses belajar mengajar di dalam kelas, kami dapat merangkum hasil observasi dan mengaitkannya ke dalam teori-teori belajar yang ada. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Kami mengobservasi murid kelas 5SD dengan jumlah siswa 28 orang, 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Di dalam kelas kami mengamati yang berhubungan dengan teori yaitu :
1. Teori Piaget
- Bagi Piaget, anak adalah seseorang yang aktif, membentuk atau menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka menyeseuaikan pikirannya sebagaimana terjadi ketika mereka mengeksplorasi lingkungan dan kemudian tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis.
Jadi berdasarkan observasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, anak/siswa dituntut untuk aktif di dalam kelas seperti menjawab pertanyaan dari guru, berani tampil di depan kelas untuk berdialog.
2. Teori Vygotsky
- Bagi Vygotsky, anak itu mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi pengajaran dan sosial dengan orang dewasa (guru) asalkan orang dewasa (guru) menjembatani arti dengan bahasa dan tanda atau symbol, yang dapat mengamati anak untuk kemudian anak itu tumbuh kearah pemikiran yang verbal.
Jadi berdasarkan obervasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, kami melihat bahwa anak dapat mengerti pelajaran tersebut karena gurunya dapat memberikan contoh-contoh yang sederhana. Misalnya terkait dengan kehidupan sehari-hari si anak, sehingga si anak lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan guru.
Testimoni Anggota :
KELOMPOK 4
- Bagi saya sendiri ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan observasi langsung ke sekolah seperti ini. Pengalaman ini merupakan pembelajaran baru bagi saya. Saya juga dapat melihat sekolah dan kelas dari sisi pendidikan dan teori belajar nya, ini merupakan sudut pandang baru bagi saya. Dalam observasi ini juga saya jadi dituntut untuk dapat berinteraksi dengan guru dan murid secara profesional. Dan kerjasama dengan kelompok juga sangat dituntut dalam observasi ini, bagaimana kita dapat bekerjasama dan meluangkan waktu dan pikiran kita dalam kelompok, agar tercipta kerjasama yang baik dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan semaksimal mungkin.
- Observasi ini adalah observasi yang pertama kali saya lakukan semenjak menjalani study di Fakultas Psikologi USU. Pada observasi sekolah yang pertama sekali untuk saya, halini memberikan pengalaman yang berharga. Karena dari teori yang sudah saya pelajari padamata kuliah psikologi pendidikan, maka di sinilah saya benar-benar bisa mengaplikasikan danmengetahui dengan jelas contoh real dari teori yang ada. Menurut saya, sistem pembelajaran pada sekolah dasar yang di observasi sudah sesuaidengan tingkat kebutuhan siswa. Dimana para siswa masih diajarkan dengan metode langsung. Selain itu, observasi ini sangat berguna untuk mengasah daya analisa kita terhadap suatu fenomena real dengan berpedoman pada teori yang sudah ada. Sehingga menurut saya sangat berguna.
- Setelah melakukan observasi ke SDN 060921,menurut saya sekolah ini lumayan bagus tetapi masih ada kekurangan-kekurangan yang terdapat seperti; fasilitas didalam sekolah masih kurang karena disana tidak ada terdapat tempat persembahyangan,perpustakaan, lapangan sekolahnya juga kurang luas untuk siswa SD tersebut,dll. Namun Guru-guru SD nya sangat ramah dan cukup memliki keahlian ataupun potensi dalam mengajar di kelas karena guru tersebut mampu menguasai materi apa yang sedang di bawakannya di tengah kerecokan murid-muridnya dalam belajar walaupun begitu murid nya juga dapat memahami apa yang telah diajarkan gurunya.Hal terpenting menurut saya guru hendaknya harus mengetahui bagaimana upaya mencetak lulusan yang baik dan maksimal. Guru hendaknya terus memantau kegiatan murid-muridnya, dan terus memotivasi agar terus belajar demi masa depan mereka.Cara nya dengan lebih menjalin hubungan baik anatara murid dan guru.
- Saya merasa sangat terkesan dapat diberi kesempatan dalam meyelesaikan Tugas Obsevasi yang diwajibkan dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan karena ini menjadi pengalaman baru bagi saya dan menambah wawasan saya tentang pengajaran yang efektif terhadap anak tingkat Sekolah Dasar. Dalam observasi tersebut, saya melihat bahwa proses pengajaran yang ada di sekolah tersebut sudah cukup baik. Hal ini saya lihat melalui proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Ketika guru bertanya, murid aktif menanggapi pertanyaan sang guru. Melalui proses belajar tersebut, menurut saya dapat mengembangkan kreatifitas anak, melatih mental anak untuk aktif dalam pembelajaran, dan mengajak anak untuk aktif. Selama observasi berlangsung, saya jadi terkenang dengan masa anak-anak saya dulu ketika saya SD, dan proses belajar mengajarnya menurut saya agak sedikit berbeda dengan zamannya saya dulu. Karena pendidikan itu juga berkembang eiring dengan perkembangan teknologi, namun menurut saya pada dasarnya memang masih menggunakan metode lama (zaman saya SD dulu).
Nadine Lobian (13-120)
- Tugas observasi ini sangat memberikan saya pengalaman yang baru, karena sebelumnya saya belum pernah melakukannya. Observasi ini tentunya memberikan kesan-kesan tertentu. Mulai dari bagaimana susahnya mendapatkan izin dari pihak sekolah, bagaimana sekolah yang di datangi memberikan harapan palsu sehingga memperlambat proses observasi ini, tetapi pada akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Saya pun mengamati bahwa di dalam observasi ini proses belajar mengajar antara guru dan murid masih menggunakan pengajaran langsung dimana guru bertanya dan murid pun merespon pertanyaan dari gurunya sehingga terjadi hubungan langsung antara murid dan guru. Juga dengan guru bertanya, itu akan memacu kecepatan berpikir si murid agar ia dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat. Saya juga belajar bahwa di dalam pengalaman ini kerjasama di dalam kelompok sangat dibutuhkan.Saya sangat berterimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan tugas observasi ini.
SLIDE